Melepas Rindu

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ

عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ


Ayat ke-128 dari Surat At-Taubah ini menjadi semacam "ayat tema" dalam perjalanan umrah kali ini. Ayat yang seolah baru saya dengar ketika di entah Maiyahan tahun dan bulan berapa.


Ayat ini lalu berulang didengar ketika memasuki Rabiul Awwal tahun ini, atau bulan Maulid (Mulud). Bila sebelumnya saya lebih "ngeh" dengan Q.S. Al-Ahzab ayat ke-21 bahwa Rasul adalah teladan terbaik, maka di tahun ini ayat yang disebutkan di awal menjadi lebih familiar.


Ada hikmah dibalik mundurnya jadwal Umrah dari yang semestinya di awal September, menjadi ke awal Oktober. Yakni terlebih dahulu memasuki Rabiul Awwal, di mana kajian mengenai Rasulullah, jauh lebih banyak. Puncaknya adalah ketika kajian di Pusat Studi Qur'an bersama Quraish Shihab dan Gus Baha. Meski hanya mengikuti kajian secara daring, namun pembahasannya sangat mengena.


Syaikh Quraish hanya menjabarkan ayat yang disebutkan di awal itu, namun begitu dalam. Beliau menjelaskan -sembari mengoreksi tafsirnya sendiri- bahwa di ayat itu dikatakan "Telah mendatangimu.." bukan sekadar "telah ada" atau "telah datang", tetapi "telah mendatangimu", yang mana jauh lebih dekat dari kata-kata lain.


Dan Nabi, sebagaimana dijelaskan di ayat tersebut, merasakan penderitaan umatnya, dan karenanya nabi menginginkan tidak lain dari kebaikan dan keselamatan bagi umatnya.


Maka, saat berada di Masjid Nabawi, ayat itu terus menggema dan diiringi dengan shalawat untuk Rasulullah. Nabi berkata bahwa siapa yang mengunjungi beliau ketika beliau telah wafat, maka itu sama dengan mengunjungi beliau ketika beliau masih hidup.


Karenanya, mengunjungi Madinah, mengunjungi Nabawi, tidak semata karena itu kota atau masjid Nabi. Akan tetapi juga semacam melepas kerinduan kepada Rasulullah, manusia sempurna yang Allah utus untuk menyampaikan risalah-Nya, yang dengannya kita mengenal Islam, mengenal Tuhan.


Belum lagi di tempat lainnya di sekitaran Nabawi, barangkali di suatu titik di situlah rumah sahabat-sahabat beliau yang mulia. Pun tentu dengan Raudhah, atau pun tempat Ahlu Shuffah, dan lain sebagainya.


Ya Nabi, ya Rasul, di Masjidmu kami sujud, kami berdoa, dan kami sampaikan salam dan shalawat kepada engkau. Kami yakin salam dan shalawat kami sampai kepadamu, dan semoga kami termasuk ke dalam umatmu meski kami tak sempat melihatmu, namun kami berharap berjumpa denganmu, melihat dan merasakan keteduhanmu.



5 Oktober 2024,

Perjalanan antara Madinah-Makkah

No comments: